Kegiatan observasi lapangan dalam rangka penelitian ini dilakukan oleh Prof Etty Soesilowati,MSi dan Slamet Fauzan, SPd,MPd Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang bersama dengan dosen Prof. Sucihatiningsih Dian W.P. dari Universitas Negeri Semarang. Kegiatan dilakukan pada tanggal 8 Juli 2024 di Desa Samar Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.

          Desa Samar terletak di bawah kaki Gunung Wilis di Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur memiliki 5 dengan jumlah penduduk sekitar kurang lebih 4.383 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan peternak. Populasi penduduk yang semakin bertambah berimbas pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewani yang berasal dari ikan. Pakan ikan yang digunakan umumnya berupa tepung ikan yang keberadaannya masih impor dan ketersediannya terbatas sehingga harga berfluktuasi.

          Desa Samar mengembangkan sebuah system pengelolaan limbah organic menjadi pupuk organic yang diberi nama “Bale Letong” dan “Maggot”. Kegiatan tersebut diinisasi oleh kelompok Masyarakat penyelenggara “Sumber Manfaat” yang telah aktif selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir dengan pendampingan Tim Peneliti UM

          Melalui pengomposan 1.000 kg limbah ternak, kelompok “Sumber Manfaat” berhasil menghasilkan 40 kemasan pupuk organik “Bale Letong” dengan harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp16.188 per kemasan. Produk ini kemudian dipasarkan dengan harga jual Rp35.000 per kemasan. Berdasarkan perhitungan biaya produksi dan pendapatan, menunjukkan bahwa usaha produksi pupuk organik “Bale Letong” memiliki potensi keuntungan yang cukup menjanjikan, mengingat modal awal yang relatif kecil dan pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah.

        Kelompok “Sumber Manfaat” selain mengolah limbah organic menjadi pupuk, juga diinisiasi untuk mengembangkan pakan ternak melalui budidaya Maggot.  Kelompok Masyarakat penyelenggara “Sumber Manfaat” menempakan budidaya maggot di TPS 3R milik desa. Sumber pakan maggot yang merupakan sampah organic dipasok dari sampah Masyarakat sekitar. Terdapat sekitar 150 KK yang terdaftar sebagai anggota yang membuang sampah di TPS 3R. Total sampah yang dikumpulkan setiap bulan berkisar 2400 hingga 2500 kilogram. Namun, tidak seluruh sampah tersebut dapat digunakan sebagai pakan maggot, hanya terdapat sekitar 30% sampah atau sekitar 720 hingga 750 kilogram sampah organic yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan maggo tiap bulannya. Maksimal maggot yang dapat diproduksi di TPS 3R Sumber Manfaat mencapai 40 kilogram per bulan. Hasil panen didistribusikan kepada para peternak dengan harga Rp10.000/kg.

id_IDID