Pentingnya literasi keuangan semakin terasa dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Dengan literasi keuangan yang baik, pelaku UMKM tidak hanya mampu mengelola keuangan dengan lebih efisien, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing serta memperkuat ketahanan bisnis di tengah berbagai tantangan ekonomi. Penerapan model literasi keuangan melibatkan edukasi mengenai pengelolaan keuangan, termasuk perencanaan anggaran, manajemen risiko, investasi, dan akses ke layanan keuangan formal. Melalui pengetahuan ini, pelaku UMKM dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak, menghindari masalah utang, dan memanfaatkan peluang investasi dengan lebih efektif. Literasi keuangan juga memfasilitasi inklusi keuangan dengan membuka akses pelaku UMKM ke lembaga keuangan formal seperti bank dan institusi pembiayaan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan modal dengan suku bunga yang lebih rendah, sekaligus mengembangkan bisnis melalui inovasi dan teknologi.

            Penelitian ini dilaksanakan di Kota Batu pada Senin, 26 Agustus 2024, dengan tim penelitian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si., bersama anggota tim Dr. Hj. Lisa Rokhmani, M.Si., dan Rachmad Hidayat, S.Pd., M.Pd serta alumni Agung Nugroho, S.Pd., M.Pd.

Diharapkan dengan adnaya penelitian ini dapat mewujudkan salah satu SDGs ke-8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, literasi keuangan pada sektor UMKM berperan penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. SDGs 8 menekankan pentingnya pembangunan ekonomi berkelanjutan, produktivitas tinggi, dan penciptaan lapangan kerja yang layak untuk semua. Peningkatan literasi keuangan membantu UMKM tumbuh lebih cepat dan berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan, yang merupakan bagian penting dari agenda pembangunan global. Dengan model literasi keuangan yang tepat, UMKM diharapkan dapat menghadapi tantangan masa depan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional.

id_IDID